Sabtu, 04 Agustus 2012

Allah, Bayi, dan Ibu :)


Suatu ketika..seorang bayi siap dilahirkan ke dunia,menjelang diturunkan … Dia bertanya kepada Allah :

bayi : “para malaikat di sini mengatakan, bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi….bagaimana cara saya hidup di sana,saya begitu kecil dan lemah”

Allah : “aku telah memilih satu malaikat untukmu..ia akan menjaga dan mengasihimu”

bayi : “tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia”

Allah : “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia”

bayi : “dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?”

Allah : “malaikatmu akan mengajarkan..bagaimana cara kamu berdoa”

bayi : “saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat,siapa yang akan melindungi saya”?

Allah : “malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”

bayi : “tapi saya akan bersedih karena tidak melihat engkau lagi”

Allah : “malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu”

saat itu surga begitu tenangnya…sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya

bayi : “Allah……….jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku nanti”?
Allah : “kamu dapat memanggil nama malaikatmu itu…… I B U …”

kenanglah ibu yang menyayangimu..Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi…Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu..

Ingatkah engkau..ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu?Dan ingatkan engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit…

Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan..

Kembalilah…mohon maaf…pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu..

Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang,ketika ibu telah tiada…

Tak ada lagi di depan pintu yang menyambut kita…,tak ada lagi senyuman indah…tanda bahagia..Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya..yang ada hanyalah baju yang digantung di lemarinya..Tak ada lagi..dan tak akan ada lagi.. Yang akan meneteskan air mata mendo’akanmu disetiap hembusan nafasnya..Pulang..dan kembalilah segera…peluklah ibu yang selalu menyayangimu..

Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya..

IBU adalah malaikat yang dikirim oleh Allah kepada kita , jagalah perasaan seorang ibu karena dia yang dipercaya Allah untuk menjaga kita…

KULIAH (6 Kata)

Alhamdulillah, aku kuliah ...
Rasa syukur yang kupanjatkan mungkin takkan pernah sebanding dengan apa yang Allah berikan untukku hingga detik ini.. Allah sungguh baik sekali, Dia mengerti apa yang kita butuhkan tak sekedar yang kita inginkan saja ... Meskipun, memang keinginan untuk memakan bangku kuliah di unpad tak kunjung kesampaian, polban pun menolak mentah mentah pmdk ku, bahkan sekelas uin pun tak pantas untuk kudapatkan , tapi Allah sungguh maha Mendengar dan Melihat, Dia mendengar doa ku, do’a tepat 1 tahun yang lalu ketika aku meng’azam’kan untuk kuliah... Allah memberikan jalan yang begitu luas untukku hingga aku sampai disini, di depan kantor fakultas MIPA Universitas Islam Bandung, alhamdulillah Unisba (nama ramahnya) menerima pmdk ku ,saat itu aku bergegas untuk memenuhi persyaratan mahasiswa baru ... Allah memberikan kemantapan hati kepada ku untuk menimba ilmu di jurusan matematika UNISBA...

Universitas Islam Bandung :) -nice shot-

Aku anak SMK, mereka ,.. ??
Ketidakpercayaan diri kian memuncak saat mereka mendeklarasikan status masing-masing, hampir dominan anak SMA , memang.. karena mereka di setting untuk mendominankan perguruan tinggi, berbeda dengan diriku yang menuntut sebuah keahlian/skill untuk siap pakai di dunia kerja.. pelajaran formal anak SMA pun tidak sepenuhnya di sodorkan dalam kehidupan anak SMK karena mereka lebih disibukkan dengan materi produktif sesuai rumpun jurusan .. dan celakanya, kali ini aku harus merelakan otakku melahap semua pelajaran formal anak SMA yang memang aku awam terhadapnya.. minder memang, tapi apa salahnya jika kita mempercepat jam terbang kita untuk itu, bermimpi dua kali lipat, berusaha lebih banyak dan melangkah lebih cepat.. apa salahnya, jika aku membaca materi kalkulus terlebih dahulu, belajar bab logika ataupun apalah hantu matematika lainnya, minimal mengadaptasikan secara paksa otak ini untuk lebih prepare , supaya tidak terlalu shock saat mempelajari itu diawal waktu, aku pastikan langkah itu, bimbing aku ya Allah, jauhkan hamba dari malas dan putus asa , I’m SMK , it’s no problem ! hahaha, yeah !

Aku bersyukur bisa kuliah , karena ...
Hingga saat ini, hampir belum utuh untuk menyadari bahwa seorang putri salehah bisa menjadi seorang Maha nya Siswa , masih belum sepenuhnya, karena jauh dari 3 tahun sebelumnya, orang tua menyekolahkan anaknya sampai tahap SMK pun sebuah anugerah yang amat penuh syukur, karena memang belum ada history nya anggota keluarga mengenyam bangku kuliah, semuanya maksimal tamat SMP , itu pun mungkin tanpa sebuah kertas bertuliskan ijazah karena berhenti di tengah jalan , ada yang harus mencukupkan diri hingga tamat SR (sekolah rakyat) atau mungkin sekarang dikenal SD , hehe..
Rasanya, Allah telah memberikan rejeki untuk aku bisa berkuliah hingga saat ini, orang tua pun tak bisa membunyikan rasa kebahagiaan nya terhadap status ku saat ini, raut wajah nya yang terlihat lebih cerah dari biasanya, itu tandanya orang tua menaruh harapan besar ke dalam diri kita, aku pun makin semangat untuk memperjuangkan ini semua, aku harus lebih giat kerja sambilan untuk membiaya kuliah ku agar tidak putus ditengah jalan.. Mamah , bapak.. doamu mengiringi langkahku ^^

Jatah Senja


Senja mencekam jatah usia
Sang raja pagi kian menghilang dari peradaban tua
Rasanya sudah tak setia menatap hari pudar
Mentari terbenam di batas usia
Siluet hitam mewarnai diri
Kini tiada muda, tiada asa
Menunggu khaliq beri pertanda
Kemana burung hendak meraup udara
Sungguh jiwa awam makna
Lelah menabur jatah , tak kunjung datang petuah
Perih dinyana, hilang langkah
Kapan kembali fitrah jiwa?
Miskin iman sangat terasa, perih kudapat

-putri hanif lutfil-